Sabtu, 10 Maret 2012

a love story


We were both young, when I first saw you.
I close my eyes and the flashback starts-
I'm standing there, on a balcony in summer air.

I see the lights; see the party, the ball gowns.
I see you make your way through the crowd-
You say hello, little did I know...

That you were Romeo, you were throwing pebbles-
And my daddy said "stay away from Juliet"-
And I was crying on the staircase-
begging you, "Please don't go..."
And I said...

Romeo take me somewhere, we can be alone.
I'll be waiting; all there's left to do is run.
You'll be the prince and I'll be the princess,
It's a love story, baby, just say yes.

So I sneak out to the garden to see you.
We keep quiet, because we're dead if they knew-
So close your eyes... escape this town for a little while.
Oh, Oh.

Cause you were Romeo - I was a scarlet letter,
And my daddy said "stay away from Juliet" -
but you were everything to me-
I was begging you, "Please don't go"
And I said...

Romeo take me somewhere, we can be alone.
I'll be waiting; all there's left to do is run.
You'll be the prince and I'll be the princess.
It's a love story, baby, just say yes-

Romeo save me, they're trying to tell me how to feel.
This love is difficult, but it's real.
Don't be afraid, we'll make it out of this mess.
It's a love story, baby, just say yes.
Oh, Oh.

I got tired of waiting.
Wondering if you were ever coming around.
My faith in you was fading-
When I met you on the outskirts of town.
And I said...

Romeo save me, I've been feeling so alone.
I keep waiting, for you but you never come.
Is this in my head, I don't know what to think-
He knelt to the ground and pulled out a ring and said...

Marry me Juliet, you'll never have to be alone.
I love you, and that's all I really know.
I talked to your dad -- go pick out a white dress
It's a love story, baby just say... yes.
Oh, Oh, Oh, Oh, Oh.

'cause we were both young when I first saw you

Woow!!! Seorang Petani Punya Tabungan 13 Triliun

Sebersit pun tak pernah terbayangkan sebelumnya, kalau hidup Alimin bakal diayun jauh ke langit, lalu dibanting ke dasar lantai hingga remuk berkeping-keping. Karena ternyata, petani malang itu menunggak hutang hingga triliunan rupiah.

Alimin petani di Gunung Tolong, Kecamatan, Bacukiki Barat, Parepare, menyadari betul bahwa mencangkul di sawah dengan tekun, merupakan salah satu cara untuk menyambung hidupnya. Hasil dari mencangkulnya ditabungkan untuk jaminan hari tua.

Telah bertahun-tahun Alimin menabung di Bank Mandiri kota Parepare. Jika menyetor uang, dia selalu minta pegawai bank untuk memprint riwayat rekeningnya. Jadi, dirinya hafal betul berapa jumlah saldo terakhirnya.

Hingga September 2008, saldo di rekeningnya sejumlah Rp 5.7 juta. Pada bulan dan tahun tang sama, Alimin mendapat kiriman uang dari saudaranya di Kalimantan. Lantas, uang tadi dikirim via Bank Mandiri.

Alimin datang ke bank itu di Parepare. Selain memastikan kiriman itu, dia juga meminta update print out buku tabungannya.

Dia terkejut bukan kapalang, mendadak tabungannya bertambah hingga Rp.13 triliun. Transfer sebesar itu masuk ke rekening Alimin pada tanggal 2 November 2008. Darimana kah datangnya makhluk yang namanya uang sebesar itu? Sementara dana Bank Century yang pernah dihebohkan itu hanya sebesar Rp.6.7 triliun."Saya kaget melihat rekening saya bertambah Rp 13 triliun," kata Alimin seperti diberitakan tvOne, Minggu 7 Februari 2010.

Alimin lalu datang lagi ke Bank Mandiri. Print out itu kemudian diubah. Tapi entah kenapa dalam print out perubahan itu, Alimin malah jadi tekor. Saldonya malah jadi minus alias kempes menjadi Rp 9 triliun.

Petani yang meradang itu lantas melaporkan kasusnya ke Polresta Parepare. Polisi lalu menelusuri kasus ini. Mereka menyelidiki mengapa uang sebanyak itu masuk ke rekening sang petani, dan bagaiman dia mendadak berutang Rp. 9 triliun.

DPRD Parepare akan memanggil pimpinan Bank Mandiri setempat, sekaligus meminta penjelasan seputar persoalan ini. Apakah uang itu hanya semata terjadi kesalahan nomor rekening, atau ada hal lain. Untuk itu akan ditanyakan ke pihak Bank Mandiri. Selain itu, DPRD juga akan menanyakan perihal dana Rp.13 triliun itu, sesungguhnya milik siapa. Danmengapa duit segunung itu ada di Parepare.

Publik pun semakin bertanya-tanya. Kenapa bisa terjadi hal misterius seperti itu. Sementara dana talangan atau bailot Bank Century, yang uangnya diangkut hingga 7 (Tujuh), unit truk saja, jumlahnya hanya mencapai Rp.6.7 Triliun. Nah, berarti tabungan Rp.13 Triliun milik petani Alimin itu mampu mematahkan rekor dana Bank Century yang pernah heboh di panggung pansus DPR RI tahun lalu.

Ingin Jadi Penjelajah Waktu, Siswi Bunuh Diri

Dua siswi sekolah dasar bunuh diri setelah salah satu dari mereka tidak bisa masuk rumah karena kehilangan kunci. Mereka berpikir dengan bunuh diri mereka bisa menjadi penjelajah waktu seperti yang ditayangkan di sebuah program TV.

Dua lembar surat mengenai alasan mereka bunuh diri ditemukan. Surat itu menjelaskan dengan bunuh diri kedua siswi itu bisa bepergian ke masa lampau.

Peristiwa tragis dimulai ketika siswi yang kehilangan kunci rumahnya merasa putus asa karena tidak bisa menemukan kunci itu. Sahabatnya bersumpah untuk selalu berada di sisinya dalam situasi sesulit apa pun. Ia berujar untuk bersama-sama menjemput kematian.

Mereka kemudian menulis surat dan menyembunyikannya di dalam lemari. Kemudian dua siswi itu melompat ke sebuah kolam dan menenggelamkan diri.

Surat yang ditulis Xiao Mei, nama salah satu siswi itu, menyebutkan bahwa ia lupa menyimpan remote control untuk membuka pintu otomatis di rumahnya. Mei juga takut dihukum orang tuanya karena telah menghilangkan remote itu.

Ia mengungkapkan keinginannya untuk kembali ke masa Dinasti Qing yang memerintah di Cina sejak 1644 hingga 1911.

Peristiwa ini menghidupkan kembali perdebatan sengit antara pemerintah Cina dengan stasiun TV yang menayangkan acara tentang penjelajah waktu. Pada salah satu episodenya diceritakan, seorang gadis yang tewas tertabrak mobil bisa pergi ke masa Dinasti Qing dan jatuh cinta dengan seorang pria dari masa itu.

Direktur Pusat Riset bagi Anak-anak di Cina, Sun Yunxiao, mengatakan anak-anak punya rasa ingin tahu yang tinggi, namun miskin pengetahuan. "�Saya pernah mendapat laporan, seorang anak terjun dari gedung tinggi setelah melihat pertunjukan sulap," ujarnya.

"Ini adalah kasus yang serius terkait dengan perilaku berbahaya yang dilakukan anak-anak. Kita harus memberi peringatan, baik kepada stasiun TV, maupun kepada anak-anak," kata Yunxiao.